Barakata.id- Para pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam melakukan penghijauan, Jumat (10/7/20). Aksi tanam-menanam itu diinisiasi oleh Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata.
Tujuannya untuk memanfaatkan lahan di sekitar kantor Disbudpar Batam yang berada di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM).
Ardiwinata mengatakan, kegiatan tersebut juga dalam rangka implementasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Khususnya mengenai pengetahuan tradisional berupa makanan minuman lokal dan metode penyehatan dan ramuan.
Selain itu kegiatan tersebut juga sejalan dengan Perda Kota Batam No 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Budaya Melayu.
Baca Juga:
Pemko Batam Cat Ulang Tiga Monumen Budaya Melayu
“Yang ditanam bermacam-macam tanaman bermanfaat. Seperti pandan wangi, jeruk, sirih, kenanga, bibit daun kari, daun semangkok, bunga melati, jambu, bunga raya, terong pipit, kunyit, jahe, kencur, lidah buaya, lengkuas, ubi dan kelapa gading. Itu bibitnya yang bawa semua pegawai,” kata Ardi.
Menurut Ardi kegiatan yang dilakukan di pagi hari itu tak hanya untuk memperindah halaman. Tapi juga sekaligus mengajak pegawai untuk berolahraga dan berjemur. Dia berharap tanaman tersebut kelak tumbuh. Sehingga lingkungan Disbudpar makin hijau dan asri.
“Semoga tanaman ini tumbuh sehingga manfaatnya bisa dirasakan seluruh pegawai dan lingkungan makin hijau dan asri,” ujarnya.
Kegiatan berbenah Disbudpar Batam tak hanya dilakukan di halaman. Tapi juga di ruang dalam kantor. Tepatnya di ruang yang biasanya jadi ruang tunggu tamu. Di hari yang sama para pegawai juga menghias dinding ruang tunggu itu dengan kain berwarna khas Melayu, yaitu merah, kuning dan hijau.
Baca Juga:
Hijaukan Lingkungan, Gairahkan Lagi Pariwisata Batam
Di tempat tersebut kemudian diletakkan pembidang atau peralatan untuk membuat tudung manto serta pajangan alat musik. Tak hanya mempercantik ruangan, tapi hal itu juga bisa menambah pengetahuan tentang budaya Melayu bagi para tamu. Tempat itu pun bisa jadi workshop mini bidang kebudayaan.
Pegawai Bidang Kebudayaan Disbudpar Batam juga sedang membuat kain tudung manto di ruangan itu. Tudung Manto sendiri merupakan kain penutup kepala khas Melayu.
“Tamu yang datang ke sini bisa melihat dan belajar langsung cara membuat tudung manto,” kata Ardi.
Lokasi yang dihias ini menurut Ardi bisa jadi spot foto yang menarik di Disbudpar Batam. Baik untuk pegawai maupun tamu yang datang. Ardi berharap berbagai kegiatan positif di lingkup wilayah kerjanya terus berlanjut.
****
Editor: Asrul R