

Barakata.id, Bintan – Muhammad Rudi, Wali Kota Batam dan juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dinobatkan sebagai warga suku Flores dari Perkumpulan Keluarga Besar Flores Kepulauan Riau (Kepri). Rudi dinilai sebagai sosok yang humanis dan sukses membangun kebersamaan antarsuku di daerah.
Prosesi penobatan dilakukan di lokasi bakal Rumah Besar di Bintan Blue Coral (BBC), Pantai Trikora, Kabupaten Bintan, Minggu (17/7/22). Penobatan digelar dengan sejumlah rangkaian, sejak kedatangan Rudi di Kota Tanjungpinang.
Rudi disambut antusias dengan tarian selamat datang tari Hegong dari Maumere, Sikka, NTT disertai penyematan selendang tenun. Selanjutnya ia dan rombongan menuju lokasi penobatan dengan iringan musik tarian Maumere dari atas kendaraan lori.
BACA JUGA : Rudi Ingin Pendidikan Batam Jadi Perhatian Dunia
Menempuh perjalanan satu jam dari Tanjungpinang, setibanya di BBC, Rudi kembali disambut dengan tarian-tarian dari berbagai daerah yang ada di Flores. Menuju panggung penobatan, ia disematkan sejumlah aksesoris adat.
Penobatan Wali Kota Batam itu sebagai warga suku Flores dilakukan oleh 12 Kepala Adat Flores di Kepri, yaitu, Ketua Besar Perkumpulan Keluarga Besar Flores Kepri, Sekretaris Jendral Perkumpulan Flores, Pemangku Adat Ikatan Keluarga Besar Loe Ende, Pemangku adat Persatuan Keluarga Flores Kepri, Pemangku Adat Nagekeo, Pemangku Adat Flores Timur, Ketua Paguyuban Lembata, Ketua Paguyuban Himpunan Canai Manggarai, Ketua Paguyuban Persatuan Keluarga Nada Bajawa, Ketua Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Maumere, Ketua Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Indelio dan Ketua Paguyuban Flores Timur.
“Hari ini beliau adalah bagian dari kita yang bersatu dalam hati, jiwa dan raga , niat beliau adalah niat keluarga besar flores, untuk itu kami ingin beliau terus membangun, membangun Kepri yang kita cintai bersama,” kata Ketua Besar Perkumpulan Keluarga Besar Flores Kepri, Ignatius Toka Solly.
Menurut dia, Muhammad Rudi merupakan sosok tokoh yang berkharisma dan menjadi dambaan masyarakat. Langkah Kepala BP Batam itu dalam membangun Batam nyatanya mendapat apresiasi dan pengakuan di hati masyarakat suku Flores di Kepri.
“Sepanjang sejarah kehidupan suku Flores di tanah bertuah di Negeri Melayu bumi segantang lada, kami menemukan sosok manusia yang hebat yang punya kemampuan, manusia yang sangat humanis punya moral yang sangat luar biasa,” kata Ignatius.
Atas dasar itu, pihaknya memberikan gelar sebagai bagian dari keluarga besar Flores. Disebutkan, hingga saat ini terdapat lebih kurang tujuh puluh ribu warga suku Flores yang bermukim di Kepri.
“Bagi kami keluarga besar Flores, beliau belum pernah cacat sedikitpun di mata kami dan pantas lah kami mohon kepada yang maha kuasa meminta kepada pewaris, para leluhur kami untuk menobatkan, mengadatkan beliau menjadi ahli waris dan bagian anak cucu dan turunan flores,” ujarnya.
BACA JUGA : Rudi Sampaikan Kabar Gembira untuk Pariwisata Batam
Pada kesempatan itu, Rudi mengaku bersyukur dan berterima kasih atas penobatan yang diberikan tersebut. Menurutnya, penobatan sebagai warga suku Flores yang diterima adalah sebuah amanah dalam membangun daerah.
“Saya merasa senang dan bahagia telah dipercaya oleh warga suku Flores, saya bangga menjadi bagian dari keluarga suku Flores, saya akan berdiri tegak di atas seluruh anak bangsa dan mengajak untuk bersama membangun Kepri yang kita cintai ini,” kata dia.
“Apapun permasalahan NTT saya hadir, saya akan berdiri tegak lurus di atas seluruh anak bangsa tidak ke kiri tidak ke kanan, termasuk Flores dan NTT,” sambung Muhammad Rudi.
Lanjut dia, kebersamaan merupakan kunci dalam pembangunan daerah, termasuk Kepri. Untuk itu, ia berharap kebersamaan anak bangsa terus dibina demi kemajuan bersama di masa akan datang.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi di Kota Batam, menjadikan Rudi berharap apa yang sudah dibangun di Batam dapat juga memberikan dampak positif bagi Kota lainnya di Provinsi Kepri.
“Mari kita bangun Kepri ini untuk Indonesia. Mudah-mudahan semua berjalan dengan baik,” ujarnya. (bar)