Barakata.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan panduan protokol kesehatan untuk salat Idul Adha. Salah satunya adalah dengan tidak mengedarkan kotak sedekah. Panduan itu dikeluarkan agar pelaksanaan Salat Idul Adha yang akan dilaksanakan Jumat (32/7/20) nanti tak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Rizkiyana Putra mengatakan Kemenkes sudah membuat panduan dan sudah di edarkan.
Baca Juga:
Salat Idul Adha Akan Dipusatkan di Dataran Engku Putri
“Link nya ada di promkes.kemkes.go.id,” tuturnya, di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (28/7/20).
Dalam panduan itu disebutkan, salat dapat dilaksanakan di lapangan maupun di masjid. Lokasi salat Id harus dibersihkan dengan disinfektan. Baik sebelum maupun sesudah salat. Tujuannya agar lokasi tetap bersih dari virus.
Kemenkes juga mengimbau agar panitia salat Id membatasai pintu keluar-masuk area salat.
“Sehingga jamaah bisa teratur keluar dan masuk area salat melewati satu atau dua pintu saja,” ujarnya.
Membatasi pintu dapat mempermudah memonitor jamaah yang keluar dan masuk. Selain itu hal itu juga untuk menghindari kerumunan. Saat salat pun diberi batasan jaraknya. Sehingga jamaah yang satu dan yang lainnya tidak berdekatan.
Pihak panitia juga harus menempatkan petugas pengawas protokol kesehatan. Petugas ini akan memeriksa suhu tubuh jamaah. Jika ada yang suhunya lebih dari 37,5 derajat, harus di cek dua kali. Jika sudah dua kali dicek dan suhunya tetap sama, maka jamaah tersebut tidak diperkenankan memasuki lokasi salat Id.
Baca Juga:
Salat Idul Adha di Batam Boleh di Lapangan atau Masjid, Ini Panduannya
Panitia juga harus menyediakan tempat cuci tangan. Sehingga jamaah yang baru datang bisa membersihkan tangannya dulu. Begitu pula setelah selesai salat Id.
“Jangan menjalankan kotak sedekah secara bergiliran. Tujuannya untuk meminimalisir kontak dengan jamaah salat Id lainnya,” kata Rizki.
Kemenkes juga menyarankan agar anak-anak, orang dengan usia lanjut dan yang memiliki penyakit penyerta sebaiknya tak ikut salat Id. Sebab orang-orang tersebut masuk dalam kelompok rentan.
“Jamaah juga diimbau untuk tetap memakai masker, bawa alat salat mandiri, jaga jarak 1-2 meter dan tak bersalaman atau berpelukan usai salat,” kata dia.
****
Editor: Asrul R