Beranda Urban Nusantara

Dilapori Soal Penyaluran BPNT Bermasalah di Blitar, Mensos Risma Enggan Berkomentar

37
0
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini
Mensos Risma usai menjenguk seorang pasien balita di rumah sakit (RS) Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar, pada Minggu (4/9/2022). foto: achmad/barakata.id
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini diduga enggan mengomentari laporan dari salah satu kepala desa (Kades) di Blitar, dan kelihatan terburu-buru meninggalkannya.

Kejadiannya, bermula saat Mensos Risma usai menjenguk seorang pasien balita di rumah sakit (RS) Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar, pada Minggu (4/9/2022) kemarin.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Balita tersebut, diketahui adalah korban tindak kekerasan dan penganiyaan oleh ibu angkatnya sendiri, dan saat ini perkaranya sedang ditangani oleh Polres Blitar.

Baca juga: 14.294 KPM BPNT Non PKH di Batam Terima Beras dari Kemensos

Sementara, orang yang akan melapor masalah dugaan penyelewengan BPNT  itu tak asing lagi adalah Kades Karangsono yang bernama Tugas Nanggolo Yudo Dili Prasetio atau biasa disebut Bagas Karangsono.

Kemudian tampak dari percakapan singkatnya, Mensos Risma menyarankan supaya laporan tersebut dijelaskan kepada salah satu staf yang ikut dalam rombongan.

“Nanti sama staf saya ya pak. Saya capek banget,” ujarnya saat itu.

Usai tidak ada tanggapan, Bagas kepada wartawan menuturkan bahwa adanya dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh agen-agen penyalur bantuan pangan non tunai (BPNT).

Tambahnya, barang yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) masih ada selisih harga sebesar 30-40 ribu rupiah jika dilihat dari kualitas dan kuantitas harga di pasaran.

Baca juga: Kemensos Glontorkan 124 Ton Beras Untuk Warga Terdampak Covid-19 di Blitar

“Hari ini saya kira ada kesempatan supaya di dengar langsung oleh Ibu Menteri. Sehingga, bisa segera ditindaklanjuti untuk diluruskan. Makanya saya datang kemari,” terang Bagas.

Disamping itu, menurut Bagas, diduga agen-agen yang ditugaskan untuk menyalurkan BPNT telah mendapat tekanan-tekanan dari pendamping PKH dan TKSK untuk memilih supplier yang bisa diajak kompromi.

“Disitulah dugaan penyelewengan itu terjadi. Karena, menyebabkan penggelembungan harga, dan menghasilkan keuntung,” pungkasnya.

Baca juga: Kemensos Pastikan Bansos Corona Tak Terganggu OTT KPK

Sekedar informasi, dari pantau barakata.id di lokasi, Mensos tiba di RS Ngudi Waluyo bersama rombongan sekitar pukul 14.30 Wib, dan langsung disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Izul Mahrom, dengan didampingi direktur rumah sakit Endah Woro Utami, kepala OPD terkait, Kapolres Blitar bersama jajarannya. Kemudian meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 16.15 Wib. (jun)