
Barakata.id- Gara-gara dihantam pandemi Covid-19, Hypermart tutup beberapa tokonya di beberapa wilayah di Indonesia. Penutupan itu direncanakan sementara saja, sampai dampak pandemi berkurang.
Perusahaan di bawah naungan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) itu menutup beberapa tokonya di Bali dan Jambi. Hal itu dilakukan untuk menekan potensi kerugian yang lebih besar.
Direktur Matahari Putra Prima Herry Senjaya dalam konfrensi pers virtual, Jumat (16/10/20) mengatakan jaringan toko yang ada di Bali paling terdampak Covid-19. Hal itu karena tingkat kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis.
Baca Juga:
Tutup, Bintan Lagoon Resort PHK 496 Karyawan
“Ada beberapa gerai di Bali yang ditutup di wilayah turis. Karena dari sisi pelanggan dan turis sangat sepi di sana. Ada 8 gerai yang kita tutup sementara,” tuturnya dikutip dari detikcom, Sabtu (17/10/20).
Untuk jaringan toko yang ada di Jambi, Herry tak menjelaskan ada berapa yang ditutup. Tapi dia menegaskan, penutupan itu hanya untuk sementara.
“Kami berencana akan membuka kembali toko-toko Hypermart yang tutup sementara itu akhir tahun ini,” kata dia.
Tak hanya jaringan supermarket di dalam negeri, banyak juga jaringan bisnis supermarket besar di dunia yang terdampak Covid-19. Beberapa diantaranya memang memilih tutup toko. Tapi bayak juga yang setelah tutup malah untung besar. Hal itu karena mereka memilih buka toko secara online.
Dilansir dari CNN perusahaan retail asal Amerika Serikat Best Buy pada Maret 2020 lalu sempat menutup 1.000 tokonya. Selain untuk menghindari penularan Covid-19, dikabarkan perusahaan tersebut rugi karena konsumen beralih ke toko lain seperti Costco dan Walmart.
Namun, setelah mengubah penjualannya menjadi online, laba perusahaan malah melonjak pada Agustus 2020. Bahkan penjualan mereka melampaui Amazon dan jauh lebih tinggi daripada Walmart dan Costco.
****
Editor: Asrul R