

Barakata.id, Batam – Pemerintah Malaysia sedang mengusut event Malaysia Tattoo Expo 2019. Ekshibisi tato yang diikuti 35 negara itu dianggap sebagai pameran cabul.
Pemerintah Malaysia menilai pertunjukan tato internasional yang menampilkan model setengah telanjang itu merupakan ketidakpantasan untuk masyarakat negara itu.
Baca Juga : Goh Liu Ying, Pebulutangkis Malaysia yang Cantiknya Bikin Klepek-Klepek
Media-media lokal Malaysia menampilkan sejumlah model setengah telanjang dengan gambar yang dikaburkan dari ajang tersebut. Sebagian besar pejabat pemerintah menyebut acara itu terlarang karena “mempertontonkan kecabulan”.
Beberapa foto laki-laki dan perempuan bertato telanjang setengah badan, yang diambil dari pameran itu juga beredar luas di media sosial.

Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan Malaysia, Mohammadin Ketapi pun meminta jajarannya untuk menyediliki ekshibisi tato yang digelar akhir pekan lalu di Kuala Lumpur itu.
Ketapi mengatakan, meski acara itu diselenggarakan dengan izin resmi pemerintah, tapi tak ada alasan bagi siapa pun untuk menampilkan ketelanjangan di Malaysia.
“Ekshibisi tato itu bukan bagian dari kebudayaan Malaysia … terutama karena mayoritas penduduk Malaysia adalah Muslim,” kata Ketapi dilansir dari BBC, Rabu (4/12/19).
Wakil Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Muhammad Bakhtiar seperti diberitakan media lokal The Star menegaskan, segala bentuk persetujuan untuk parade setengah telanjang tidak pernah diberikan oleh pemerintah.
“Dan sangat tidak mungkin bagi pemerintah untuk menyetujui aplikasi apa pun untuk acara-acara yang mengandung unsur cabul, karena ini bukan budaya Malaysia,” katanya.

Pemerintah Malaysia mengatakan kejadian ini baru pertama kali meski pameran itu juga pernah berlangsung pada 2015, 2016 dan 2017.
Baca Juga : Simpan 55 Video Mesum di HP, Pria Malaysia Didenda Rp37 Juta
Ketapi melanjutkan, saat ini penyelidikan sedang dilakukan oleh kepolisian. Kementerian Pariwisata akan mengungkap hasil penyelidikan tersebut jika sudah selesai.
“Belum ada kejadian seperti itu terjadi,” ujarnya.
“Itu tidak mencerminkan citra penuh Malaysia yang dipenuhi dengan norma dan kesopanan,” sambung Ketapi.
“Kami akan menunggu laporan investigasi lengkap dan tak akan ragu mengambil langkah hukum jika mereka terbukti melanggar ketentuan,” pungkasnya.
*****