
Beberapa hari lalu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat kunjungan kerja di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan menyatakan, BLT atau bantuan subsidi upah (BSU) untuk tahun ini tidak ada alokasinya dalam APBN 2021.
“Memang di APBN 2021 BSU tidak dialokasikan. Nanti dlihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya,” kata Bu Menteri.
Tidak Tepat Sasaran
Diputusnya program BLT Gaji Pekerja 2021 langsung menuai sorotan dari berbagai pihak, mulai dari pengamat, lembaga riset hingga kalangan buruh. Sebagian menilai, program ini dihentikan karena pemerintah merasa bantuan yang diberi tidak tepat sasaran.
Baca Juga : Cek Rekening, Jokowi Luncurkan Subsidi Gaji Pekerja Hari Ini
“Bantuan untuk pekerja masih punya penghasilan seharusnya bukan prioritas. Yang harus diutamakan adalah mereka yang kehilangan pekerjaan dan income,” kata Direktur Riset CORE Piter Abdullah seperti dikutip Okezon.com,Selasa (2/2/1).
Piter menilai, penyaluran BLT subsidi gaji dirasa kurang tepat sasaran lantaran banyak pengangguran yang tak berpenghasilan, justru luput dari perhatian pemerintah.
Ia mengatakan, pemerintah sepertinya masih mencari-cari bentuk bantuan yang benar-benar efektif dan bisa tepat sasaran. Menurut Piter, yang harus terus menjadi fokus perbaikan adalah semestinya adalah data.
“Siapa yang layak dan seharusnya mendapatkan bantuan, seharusnya data ini yang menjadi fokus pemerintah,” kata dia.
Selanjutnya, Siap-Siap Gelombang PHK