Beranda Parenting

Dear Ayah Sedunia, Selamat Hari Ayah Ya

761
0
Hari Ayah
Ilustrasi. Setiap tanggal 21 Juni diperingati sebagai Hari Ayah Sedunia.
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Jika di Indonesia ada peringatan Hari Ayah setiap tanggal 12 November, maka setiap ayah sedunia juga punya Hari Ayah atau Father’s Day. Hari spesial untuk ayah itu diperingati setiap tahun pada tanggal 21 Juni.

Apakah kamu sudah memberi ucapan selamat kepada ayah atau apapun panggilan kesayanganmu? Atau jangan-jangan kamu belum tahu kalau ada Hari Ayah?

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Sejarah Hari Ayah Sedunia

Dilansir dari National Geographic yang dikutip Kompas.com, Minggu (21/6/20), perayaan Hari Ayah Sedunia berawal dari kisah seorang anak perempuan di Amerika Serikat bernama Sonora Louise Smart Dodd. Ia sudah mengkampanyekan Hari Ayah 62 lamanya.

Semua itu dilakukan semata-mata untuk memberi penghormatan kepada orang yang sangat dikasihi sekaligus dihormatinya; ayah.

Baca Juga :
6 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Anak

Dodd kehilangan sosok ibu pada tahun 1900-an, ketika ia berusia 16 tahun. Kepergian sang ibu membuat ayahnya menjadi seorang duda, yang harus bertanggung jawab menghidupi 6 orang anaknya.

Pada 1909, ketika Dodd mendengarkan khotbah mengenai Hari Ibu, saat itu juga ia berpikir bahwa perlu juga ada hari untuk merayakan sosok ayah. Apalagi, ia melihat perjuangan dan pengorbanan ayahnya yang memang pantas untuk mendapatkan hari spesial tersebut.

Dodd lantas membuat petisi agar ada Hari Ayah. Ia memilih tanggal ulang tahun ayahnya pada awal Juni sebagai Hari Ayah. Ia yakin idenya itu akan diterima banyak orang, meskipun saat ia mengeluarkan petisi tersebit, baru mendapatkan dua saja tanda tangan.

Namun, Dodd terus bergerak, ia tak pernah lelah menemui orang-orang dan menyampaikan bahwa Hari Ayah itu penting. Dodd kemudian meyakinkan beberapa komunitas gereja untuk turut berpartisipasi.

Oleh komunitas ia diberi syarat yakni, penetapan tanggal Hari Ayah bukan dari hari lahir ayahnya, walau masih tetap di bulan Juni. Dodd mengambil syarat tersebut.

Ia berpikir, tak mengapa tanggal diganti karena yang penting tujuannya tercapai untuk mendapatkan pengakuan soal Hari Ayah. Dodd memulai misi mempromosikan Hari Ayah di level nasional di Spokane, Washington, AS.

Selama setengah abad selanjutnya, Dodd masih mengampanyekan Hari Ayah. Pada tahun 1914, pemerintah AS menetapkan Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Adapun Hari Ayah, meski sudah mulai diterima tapi belum diakui secara nasional.

Tahun 1970, Kongres akhirnya meloloskan Revolusi Bersama 187, yang menyerukan warganya untuk menyampaikan ekspresi pada satu hari khusus untuk menyatakan rasa cinta dan syukur kepada ayah mereka. Akhirnya, Presiden AS Richard Nixon menandatangani resolusi menjadi undang-undang dua tahun kemudian.

Kampanye Dodd selama 65 tahun itu membuahkan hasil. Ketika Hari Ayah untuk pertama kalinya diperingati di Spokane, sebuah keluarga menghormati ayah mereka dengan memberikan bunga mawar merah bagi ayah yang masih ada, dan bunga mawar putih untuk mereka yang ayahnya telah meninggal dunia.

Sementara itu, para pendeta di gereja-gereja Presbiterian dan Methodis memberikan khotbah mengenai Hari Ayah. Pejabat negara pun mendeklarasikan Hari Ayah.

Baca Juga :
Dear Bunda, Ini 4 Cara Meningkatkan Imunitas Anak

Kini, perayaan Hari Ayah sering dirayakan dengan makan bersama, mengadakan pertemuan, dan memberikan hadiah. Sejak dideklarasikannya Hari Ayah, beberapa sifat keayahan itu sendiri telah berubah.

Kebanyakan ayah bukan lagi menjadi pencari nafkah tunggal, tetapi juga lebih terlibat dalam kehidupan keluarga. Para ayah di AS menghabiskan rata-rata delapan jam dalam seminggu untuk mengasuh anak.

Durasi ini hampir tiga kali lipat jam pengasuhan yang dilakukan para ayah pada sekitar tahun 1965. Sementara itu, kurang dari setengah ayah di AS percaya bahwa mereka melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam membesarkan anak-anak mereka.

Hari Ayah adalah kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang telah melakukan peran yang menantang.

*****