Beranda Urban Nusantara

Cegah Kehamilan, Pemkab Blitar melalui DPPKBP3A Gelar KB Tubektomi

78
0
DPRD Batam

Barakata.id, Blitar (Jatim) – Sebanyak 164 ibu-ibu di Kabupaten Blitar mendapat pelayanan pasang KB steril atau medis operatif wanita (MOW) yang lebih dikenal dengan tubektomi.

Pelayanan ini diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Blitar yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi, pada Minggu (21/11/2021), sekaligus dalam rangka peringatan hari Pahlawan.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Sementara, dari sasaran 175 Pasangan Usia Subur (PUS) setelah dilakukan cek medis, hanya lolos 164 peserta. Dimana mereka mengikuti program KB MOW ini atas kesadaran sendiri dan atas persetujuan suami untuk memiliki 2 anak cukup.

Baca juga : Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2021, Polres Blitar dan Pemkab Blitar Gabungan

Sehingga, tindakan KB steril menjadi langkah mereka untuk mencegah kehamilan secara permanen dan dalam rangka mempertimbangkan aspek kesehatan, baik dari ibu maupun anak ke depan.

Sebelum pelaksanaan sterilisasi, Bupati Blitar Rini Syarifah didampingi Sekretaris Daerah Izul Mahrom (tengah), Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Woro Endah Utami dan kepala DPPKBP3A Kabupaten Blitar Eka Purwanta berkesempatan hadir untuk menyapa serta memberikan semangat kepada peserta KB MOW.

“Jadi pemberdayaan perempuan ini, karena kita dituntut untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus, maka pembatasan anak dan perencanaan itu perlu. Semoga ibu-ibu akseptor ini dapat menjadi motivator peserta KB.

Baca juga : Genjot Produk IKM di Pasaran, Pemkab Blitar Pertemukan Pelaku Usaha Lokal dengan Eksportir

MOW lainya, sehingga berperan dalam pembangunan kependudukan,” kata Bupati Rini atau akrap disapa Mak Rini.

Mak Rini juga mengatakan, kalau pihaknya nanti berencana menyelenggarakan kegiatan ini lagi tahun depan, mengingat program tersebut sangat efektif dalam mencegah kehamilan.

“Tentunya KB banyak pilihan. Kalaupun ingin mengakhiri perencanaan kehamilan dengan steril akan lebih aman. Karena tanpa resiko, artinya mereka Insya Allah tidak punya putra lagi,” pungkasnya.

Baca juga : Festival Kresnayana ke V Sukses Digelar Pemkab Blitar, Ini 10 Top Even Pemprov Jatim

Ditempat yang sama, kepala DPPKBP3A Kabupaten Blitar Eka Purwanta menambahkan, kendati peserta KB steril terus bertambah, namun ia menilai masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap KB khususnya steril, yang disebabkan beberapa alasan.

Menurutnya, lemahnya kesadaran itu disebabkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, sehingga masyarakat belum memahami KB secara utuh.

“Selama ini KB belum dipandang dari aspek kesehatan ibu dan anak. Jadi, perjuangan KB belum usai dalam meningkatkan pembangunan kependudukan yang menjadi harapan bangsa sebagai penerus pembangunan berkelanjutan,” ucap Eka.

Baca juga : Kementrian Investasi Dorong Pemkab Blitar, Ciptakan Investor Ramah Lingkungan

Meskipun KB telah berhasil menekan angka kelahiran, tetapi belum serta merta dapat meningkatkan kualitas SDM yang sesuai dengan amanat UU Nomer : 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

“Harus ada upaya untuk mencapai sasaran tersebut, seperti perlu pemetaan wilayah sasaran dalam mengedukasi masyarakat terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana,” bebernya. (adv/kmf/jun)