Beranda Urban Nusantara

Buruh Akan Demo Tiap Hari Mulai Besok, Lanjut Mogok Nasional 3 Hari

4174
0
Aturan Baru Karyawan Kontrak
Buruh di Kota Batam menggelar aksi demo menolak pembahasan RUU Omnibus Law di depan gedung Pemko Batam, Batam Centre, Senin (2/3/20). (F: barakata.id/Teguh Prihatna)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Jutaan buruh akan menggelar mogok nasional selama tiga hari sebagai bentuk penolakan atas RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Sebelum mogok nasional, buruh lebih dulu akan melakukan aksi demo setiap hari mulai besok, Selasa (29/9/20).

“Mogok nasional akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 6 Oktober, “kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam siaran resminya, Senin (29/9/20).

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Iqbal mengklaim ada jutaan buruh yang sudah siap melakukan aksi mogok nasional selama tiga hari itu. Menurut dia, buruh sepakat menolak RUU Cilaka atau Omnibus Law.

“Mogok nasional buruh akan diakhiri pada saat sidang paripurna DPR RI yang membahas RUU Cipta Kerja tanggal 8 Oktober 2020,” kata dia.

Baca Juga :

Iqbal mengatakan, dalam mogok nasional nanti, pihaknya akan menghentikan proses produksi. Para buruh akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat pekerja di tingkat perusahaan.

Dasar hukum secara konstitusional mogok nasional ini adalah menggunakan dua undang-undang, yaitu UU No 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum (Demonstrasi) dan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

“Para buruh tentu akan mengikuti prosedur dari dua undang-undang tersebut,” katanya.

Menurut dia, aksi mogok nasional ini akan diikuti sekitar 5 juta buruh uang berasal dari ribuan perusahaan di 25 provinsi dan 300 kabupaten/kota se-Indonesia.

Para buruh yang ikut aksi, lanjut Iqbal, berasal dari beberapa sektor industri seperti kimia, energi, pertambangan, tekstil, garmen, sepatu, otomotif dan komponen, elektronik dan komponen, industri besi dan baja, farmasi dan kesehatan, percetakan dan penerbitan, industri pariwisata, industri semen, telekomunikasi, pekerja transportasi, pekerja pelabuhan, logistik, perbankan, dan lainnya.

Selain KSPI, ada juga KSPSI AGN, serta perwakilan 32 federasi serikat pekerja. Menurut Iqbal, ikut bergabung pula dalam aksi mogok massal itu beberapa federasi yang tergabung dalam KSPSI pimpinan Yorrys seperti SP LEM.

Juga ada aliansi serikat pekerja seperti GEKANAS (Gerakan Kesejahteraan Nasional) yang beranggotakan 17 federasi.

Iqbal menegaskan, buruh Indonesia menolak pembahasan RUU Cilaka yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha. Misalnya, pengusaha bebas menggunakan jasa buruh kontrak dan outsourcing di semua jenis pekerjaan dan tanpa batasan waktu.

Kemudian dihilangkannya UMSK, hingga pengurangan nilai pesangon. Omnibus Law juga mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting.

“Padahal sejak awal kami meminta agar perlindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi,” ujarnya.

Baca Juga :

Dilansir dari CNBC, sebagai pra mogok nasional, buruh juga berencana melakukan aksi unjuk rasa setiap hari yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai tanggal 29 September hingga 8 Oktober 2020.

Selain itu, bersama dengan elemen yang lain, buruh juga akan melakukan aksi nasional serentak di seluruh Indonesia yang direncanakan tanggal 1 Oktober dan 8 Oktober.

Iqbal mengatakan, di Ibu Kota, sasaran aksi buruh adalah Istana Negara, Kantor Menko Perekonomian, Kantor Menteri Ketenagakerjaan, dan DPR RI. Sedangkan di daerah, aksi akan dipusatkan di kantor Gubernur atau DPRD setempat.

“Ketika aksi-aksi yang kami lakukan tidak ditanggapi, puncaknya kami akan melakukan mogok nasional yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia,” kata dia.

*****

Editor : YB Trisna