Barakata.id, Natuna – Bupati Natuna, Hamid Rizal meminta warganya agar tidak lagi takut atau mencemaskan virus corona. Ia memastikan Natuna aman dari virus mematikan tersebut.
Hal itu dikatakan Hamid Rizal saat menemui masyarakat di Kampung Tua Penagi, Ranai, Natuna, Kamis (6/2/20).
Hamid mengaku bisa memaklumi kerisauan warga terkait merebaknya wabah virus corona. Apalagi Natuna menjadi tempat karantina dan observasi bagi ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Cina, kota tempat ditemukan pertama kali virus corona.
Baca Juga :
Mahfud MD Pastikan 238 WNI di Natuna Sehat
Hamid mengatakan, bukan hanya di Natuna, penyakit yang menyerang saluran pernapasan itu juga menimbulkan kepanikan di daerah lain, bahkan di negara-negara maju sekalipun. Namun, pemerintah Indonesia sudah memastikan bahwa 238 WNI yang menjalani observasi di Natuna adalah aman dari corona dan dalam kondisi sehat.
Kehadiran 238 WNI untuk menjalani observasi di Hanggar Barat Pangkalan Militer Raden Sadjad Ranai, yang jaraknya hanya 1 kilometer dari pemukiman masyarakat Penagi, kata Hamid, memang dangat pantas untuk dikhawatirkan.
“Tapi semua itu sudah selesai. Mereka, saudara-saudara kita itu sehat semua. Natuna aman dari virus corona. Karena itu saya minta masyarakat untuk tidak cemas lagi,” kata Hamid.
“Sekarang saya mengajak seluruh masyarakat Natuna terutama lagi di Penagi ini untuk terus beraktivitas seperti biasa. Jangan lagi termakan isu-isu tentang virus corona yang menakutkan,” sambungnya.
Hamid juga mengajak masyarakat agar selalu mengecek setiap informasi atau isu yang beredar di berbagai media sosial terkait virus corona. Menurutnya, banyak berita hoax di medsos terkait virus corona yang perlu diklarifikasi kebenarannya.
Baca Juga :
Ketua DPRD: Natuna Aman dari Virus Corona
Pemerintah pusat, lanjut Hamid, sudah menjamin bahwa ratusan WNI yang diobservasi di Natuna sudah aman, dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat di Natuna. Pemerintah pun sudah memenuhi janji untuk mendirikan pos-pos pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi masuknya virus corona. Termasuk Kementerian Kesehatan pun telah berkantor sementara di Natuna.
“Ada satu tuntutan masyarakat Natuna yang tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat, terkait memindahkan ratusan WNI dari Wuhan untuk diobservasi di KRI lepas pantai,” kata Hamid.
Hamid menjelaskan, penanganan WNI dari Wuhan yang menjalani observasi harus sesuai standar kesehatan dunia WHO.
Jika Pemerintah Indonesia tidak mengikuti aturan tersebut, bisa berdampak mendapat sanksi, yang jangka panjangnya akan dapat merugikan pelayanan kesehatan di Indonesia.
*****
Penulis : Edi Zamri
