
Barakata.id, Karimun – Bupati Karimun, Aunur Rafiq ajak warga untuk mengendalikan dan pencegahan DBD melalui gerakan 3M, beberapa pekan ini lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karimun terus meningkat. Aunur mengatakan, hingga sekarang sudah ada 71 kasus dengan satu orang meninggal dunia pada akhir Januari 2022 lalu.
Baca juga : Tim AMAN Gencar Fogging Agar Masyarakat Aman dari DBD
Seperti di ketahui bahwa penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
“Untuk itu saya mengajak warga untuk mengendalikan dan pencegahan DBD melalui gerakan 3 M (Menutup tempat penampungan air, menguras tampungan air minimal satu kali seminggu dan menggubur atau mendaur ulang barang-barang tidak dipakai yang dapat menampung air hujan) dan abatisasi yang bisa diambil di Puskesmas,” ujarnya, Jumat (4/2/22).
Sedangkan fogging atau pengasapan bukan untuk pencegahan tetapi untuk mengurangi populasi nyamuk yang bias terbang. Sehingga, peranan masyarakat sangatlah penting terhadap lingkungan.
Baca juga : Tingginya Kasus DBD di Kepri karena Warga Lalai Lakukan PSN
Pada era pandemik Covid-19 yaitu tahun 2020 dan 2021 telah terjadi peningkatan kasus DBD di Kabupaten Karimun. Pada tahun 2020 ada 445 kasus dengan satu orang meninggal dunia.
Kemudian, pada tahun 2021 lalu, juga terjadi peningkatkan 536 kasus DBD dengan korban meninggal dunai sebanyak lima orang. Dimana, kasus DBD yang terjadi berada di kecamatan Moro, yang biasanya jarang ada kasus. Sedangkan, tahun ini diakhir bulan Januari sudah mencapai 71 kasus dan satu orang meninggal dunia.
“Paling penting masyarakat harus mengetahui gejala DBD yang diawali dengan panas tinggi selama dua sampai tujuh hari, pasien lemah dan lesu, timbul bintik merah pada kulit, nyeri ulu hati dan gejala lanjutan terjadi pendarahan pada hidung, muntah darah, berak darah. Segeralah diberikan pertolongan awal yaitu minum air putih lebih banyak, beri obat penurun panas seperti parasetamol, kompres. Dan, segera dibawa ke Rumah Sakit, Puskesmas maupun klinik terdekat untuk ditangani lebih cepat,” tuturnya.
Baca juga : Jangan Lengah, Waspadai Juga Penyakit DBD Saat Pandemi Covid-19
Sementara itu TU UPT Puskesmas Tanjung Balai Azmi mengungkapkan, pihaknya bersama salah satu organisasi masyarakat memberikan edukasi kepada masyarakat disekitar kecamatan Karimun dengan melakukan penaburan serbuk abate dipemukiman masyarakat.
“Sekitar 200 serbuk abate yang kita bagikan secara gratis. Salah satunya, dikelurahan Sungai Lakam Barat. Sebab, kecamatan Karimun paling banyak kasus DBD mencapai 26 kasus, kemudian kecamatan Tebing 18 kasus, kecamatan Meral 15 kasus, kecamatan Kundur 4 kasus dan kecamatan Meral Barat ada 3 kasus dan beberapa kecamatan yang lainnya ada juga,” ucapnya.