Barakata.id, Tanjungpinang – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mendorong penerapan digitalisasi untuk mempercepat kebangkitan sektor pariwisata Kepri. Menurut dia, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan untuk mendorong dunia pariwisata.
“Penerapan teknologi dan digitalisasi di bidang pariwisata akan memudahkan wisatawan baik asing maupun domestik untuk mengeksplorasi tujuan wisata di Kepri. Tidak hanya digitalisasi dalam pemasaran dan promosi, tetapi juga digitalisasi di semua transaksi dalam dunia pariwisata,” kata Ansar saat membuka Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) Melayu Pesisir Tahun 2021 di Hotel CK Tanjungpinang, Senin (12/4/21)
Ansar mengatakan, FEKDI ini sebagai salah satu langkah konkrit dalam mendorong integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Itulah yang mendorong Pemerintah Provinsi Kepri bersama Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, asosiasi dan pelaku industri menyelenggarakan kegiatan ini.
BACA JUGA : Ansar: Pariwisata Lesu, Ekonomi Kepri Minus
FEKDI yang mengusung tema “Bersinergi dalam Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Kepri” ini akan digelar selama 4 hari berturut-turut mulai 12-16 April 2021 secara virtual. Formatnya, peluncuran (launching), pameran (showcase), diskusi, wawasan pimpinan (leader’s insight), dan gelar wicara (talkshow).
Ansar mengatakan, FEKDI menjadi wadah untuk melakukan sinergi kebijakan dan landasan implementasi berbagai inisiatif pengembangan dan perluasan ekonomi dan keuangan digital untuk mengakselerasi transformasi digital dan mempercepat program recovery economy di Kepri.
“Karena ini program baru yang implementasinya untuk memperkuat keuangan digital, perluasan pengembangan usaha yang ekspektasinya secara makro akan berpengaruh pada sektor ekonomi dan pembangunan, maka setiap tiga bulan sekali akan kita lakukan evaluasi,” kata dia.
Ansar optimistis sektor pariwisata Kepri bakal kembali bergairah. Tak lama lagi, dua kawasan wisata internasional di Lagoi (Kabupaten Bintan) dan Nongsa Point Marina di Kota Batam akan dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Karena itu, Ansar mendorong para pelaku pariwisata di Kepri segera menerapkan digitalisasi di segala lini untuk menunjang kebangkitan sektor pariwisata Kepri.
Dalam kesempatan tersebut, untuk mempercepat digitalisasi daerah juga dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD). Tim ini dibentuk sebagai manifestasi dari Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2021.
BACA JUGA : Ansar: Pembangunan di Kepri Jangan Timpang
Tujuan pembentukan Satgas TP2DD adalah untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi kabupaten dan kota di Kepri. Utamanya adalah:
1. Mendorong implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD) yang dapat meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah.
2. Mendukung pengembangan transaksi pembayaran digital di masyarakat guna mewujudkan keuangan yang inklusif, serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional.
“TP2DD di level provinsi, kabupaten dan kota untuk Ketua Timnya dijabat langsung oleh Kepala Daerah. Dan kita akan terus melakukan koordinasi agar program digitalisasi ini berjalan maksimal dengan hasil optimal,” kata Ansar Ahmad.
Sementara itu, dilansir dari Kominfo.kepriprov.go.id, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Musni Hardi K. Atmaja mengatakan, pihaknya mendukung upaya bersama dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan di Provinsi Kepri melalui langkah-langkah percepatan digitalisasi sistem pembayaran.
Langkah-langkah tersebut antara lain mendorong akselerasi digitalisasi keuangan melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS) sekaligus mendorong kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
BACA JUGA : Sandiaga Uno Pastikan Kepri Siap Terima Turis Asing
Kemudian, mempersiapkan fast payment 24/7 pembayaran ritel menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) guna mempercepat penyelesaian transaksi dan mendorong digitalisasi perbankan melalui standardisasi Open Application Programming Interfaces (Open API).
“Tidak hanya itu, kebijakan digitalisasi juga untuk mendorong elektronifikasi transaksi keuangan daerah. Upaya tersebut perlu didukung oleh langkah-langkah reformasi regulasi melalui PBI Sistem Pembayaran yang telah diterbitkan BI untuk mendorong inovasi sistem pembayaran dengan memerhatikan manajemen risiko dan siber,” ujar Musni Hardi.
Dalam acara tersebut ikut hadir Bupati Anambas Abdul Haris dan Perwakilan Kepala Daerah Kabupaten dan Kota di Kepri, beberapa OPD di lingkungan Pemprov Kepri, dan jajaran manajemen Bsnk Indonesia Perwakilan Kepri.
*****
Editor : YB Trisna