Beranda Kepulauan Riau

BPOM Batam Gandeng Pramuka Awasi Obat dan Makanan

112
0
Foto Ilustrasi, Petugas BPOM Batam melakukan uji terhadap beberapa makanan takjil saat Ramadan 2019 lalu. (F: Dok. BPOM Batam)
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam menggandeng Pramuka untuk mengawasi peredaran obat dan makanan di tengah masyarakat. Untuk memuluskan kerja tersebut, BPOM akan membentuk Saka atau Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan.

Kepala BPOM Batam, Yosef Dwi Irwan mengatakan, pembentukan Saka itu dengan menggalang Kwarda di tingkat Kwarcab. Nantinya, akan ada tiga satuan kerja yakni pengawasan, penyebaran, serta pengujian obat dan makanan.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Ia berharap, dengan adanya Saka Pengawas Obat dan Makanan ini maka ketersediaan obat dan makanan bergizi dapat diwujudkan.

“Untuk mewujudkan obat dan makanan yang aman bergizi tidak bisa hanya dilakukan oleh BPOM sendiri, melainkan seluruh stakeholder termasuk gerakan Pramuka,” katanya di acara Komunikasi, Informasi, dan Edukasi bagi anggota Pramuka Kwarcab Batam di Asrama Haji Batam, Batam Centre, Senin (23/12/19).

Baca Juga :

Jajanan Sehat untuk Anak, Jangan Sepelekan Rambut

Dinkes Batam Temukan Buah yang Disuntik Pewarna Tekstil

Yosef mengatakan, bicara soal obat dan makanan yang aman bergizi tentu bicara aspek kesehatan, ketahanan nasional, dan daya saing. Karena itu, untuk mewujudkan generasi emas juga harus didukung dengan obat dan makanan yang aman dan bergizi.

Generasi muda merupakan aset bangsa yang akan meneruskan pembangunan sehingga harus mampu berdaya saing. Menurut Yosef, kalau asupan yang diberikan aman dan bergizi tentu akan menghasilkan generasi yang bermutu.

“Ini poin penting bagi BPOM, memberdayakan Pramuka yang merupakan gerakan srategis, untuk ikut secara aktif bagaimana mewujudkan ketersediaan pangan sehat dan bergizi. Pramuka ini sangat cocok diberdayakan untuk penyebar informasi kepada masyarakat tentang makanan yang aman dan bergizi,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Yosef pun berpesan kepada para anggota Pramuka agar selalu menyaring informasi yang diterima. Di era keterbukaan dan kecanggihan teknologi sekarang ini, informasi apapun dengan sangat mudah bisa didapat dan menyebar.

Begitu pula dengan obat dan makanan, sangat mudah ditemui dijual secara bebas di pasaran. Termasuk dengan sistem jual beli online.

BPOM bersama gerakan Pramuka harus aktif dan jeli mengawasi peredaran makanan dan obat yang dijual melalui online. Harus bisa dipastikan bahwa makanan, obat, kosmetik, maupun suplemen yang dijual sudah terdaftar di BPOM.

Menurut Yosef, posisi Batam yang dekat dengan negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand mejadikan daerah ini berpotensi dimasuki oleh makanan dan obat-obatan ilegal, yang belum teruji mutu, keamanan, dan kesehatannya sesuai standar nasional.

“Kita harus aktif mengawasi itu. Kalau tidak, akan sangat sulit memberantas peredaran makanan dan obat ilegal di Batam ini. Karena itu, perlu komitmen bersama kita semua,” ujarnya.

Baca Juga :

Dinkes Batam Hentikan Program Minum Obat Kaki Gajah

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengapresiasi rencana BPOM menggandeng Pramuka untuk ikut mengawasi peredaran obat dan makanan. Ia sepakat bahwa BPOM tidak bisa bekerja sendiri mengawasi itu smua.

“Memang harus kerja bersama-sama, dan Pramuka ini adalah salah satu gerakan yang strategis untuk diberdayakan. Kita semua tentu ingin makanan yang dijual di pasaran mengandung gizi yang cukup, dan aman untuk dikonsumsi. Demikian juga halnya dengan obat dan kosmetik,” ujarnya.

*****

Penulis : Ali Mhd