Barakata.id, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam meyakinkan para pelaku industri di Kota Batam bahwa ketersediaan dan distribusi air bersih akan aman dan lancar di bawah pengelolaan PT Moya Indonesia. Di bawah pengawasan BP Batam, sistem penyediaan air minum (SPAM) di Batam bakal berlangsung lebih profesional.
Penjelasan itu disampaikan tim BP Batam kepada sejumlah asosiasi pengusaha dan pelaku industri di Kota Batam dalam pertemuan yang digelar di ruang Marketing Center BP Batam, Batam Centre, Selasa (11/11/20).
“Sekarang kami sudah lebih yakin bahwa ketersediaan dan distribusi air bersih untuk industri akan aman dan lancar, bahkan bisa lebih baik lagi ke depan,” kata Syahrial, perwakilan dari PT McDermott Indonesia (PTMI).
Ia mengakui, sebelumnya sempat ada keraguan perihal pasokan dan distribusi air pascaberakhirnya kontran PT Adhya Tirta Batam (ATB) per 15 November 2020. Namun, setelah mendengar pemaparan dan penjelasan langsung dari pengelola air, pihaknya kini merasa lebih tenang.
“Semoga saja distribusi air bersih lebih lancar lagi, bukan hanya untuk industri tapi juga kepada masyarakat umum,” kata dia.
Baca Juga :
Selain Syahrial, pada pertemuan itu, tampak hadir juga Direktur Restrukturisasi BP Batam Arham S. Torik, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam Binsar Tambunan, dan Kepala Bagian Promosi BP Batam Ariastuty Sirait. Kemudian, ada jajaran manajemen PT Moya Indonesia, perwakilan BSOA, HKI, serta KADIN Batam dan para pelaku industri di Batam.
Seperti diketahui, pengelolaan air bersih di Batam akan diambil alih oleh BP Batam dan didukung oleh PT Moya Indonesia. Setelah kontrak PT ATB habis, PT Moya akan menjalankan seluruh sistem pengoperasian dan pelayanan air bersih di Batam.
Pada kesempatan itu, Arham S. Torik menyampaikan bahwa penyediaan air bersih tidak akan terlepas dari pembahasan terkait air baku. Dikatakannya, sejak tahun 1992-2020 pengelolaan air bersih dikelola oleh PT ATB dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Dengan berakhirnya kontrak kerja ATB dengan BP Batam, pengelolaan air di Kota Batam dilanjutkan oleh PT Moya Indonesia. BP Batam sebagai pengawas dan penanggung jawab pengelolaan air di Batam akan berupaya memberikan pelayanan maksimal,” katanya.
Binsar Tambunan menambahkan, dengan adanya Undang-Undang 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, pihak swasta tidak boleh mengelola air dari hulu sampai ke hilir.
“Masterplan Batam akan menggunakan integrated total water management dengan PT Moya Indonesia hanya sebagai operator dalam pengoperasian air selama 6 bulan. Pihak PT Moya Indonesia juga menyampaikan, dalam layanan air minum di Indonesia mencakup tarif, kualitas, kuantitas, dan keterjangkauan,” katanya.
“Pemerintah hadir dalam cakupan keterjangkauan dan menghitung tarif dalam penyediaan air untuk masyarakat,” sambung Binsar Tambunan.
Baca Juga :
PT Moya Indonesia dalam kesempatan ini berharap agar pelaku industri tidak membuat penyediaan air milik sendiri, namun tetap menggunakan layanan penyediaan air oleh pemerintah.
Dalam proses transisi ini, PT Moya Indonesia dalam tahap awal telah menyiapkan sebanyak 100 orang karyawan dan empat kantor pelayanan. Empat kantor itu adalah, Kantor Pusat di Ruko Batam Centre Square, KPP Bengkong di Bengkong Palapa II, KPP Batu Aji di Pertokoan Batu Permata, KPP Tiban di Ruko Golden Wealth Blok A No. 6. Adapun call centre SPAM Batam dapat dihubungi melalui nomor telepon 150155.
Untuk kelancaran pembayaran air, PT Moya juga telah menjalin kerja sama dengan Perbankan, Pos Indonesia dan outlet pembayaran lainnya dengan nomor akun pembayaran yang sama seperti yang dilakukan oleh ATB.
*****
Editor : YB Trisna
D kampung bumi permai batu aji sangatlah susah air,
AQ sendiri hanya menunggu air hujan turun,utk dipake sehari2
Saya berharap supaya air ATB dkampung bumi permai melayani dgn Baek.
Kmi slu bayar air ATB,tp anginnya aj gak ad airnya.
Terima kasih