Beranda Kepulauan Riau

BP Batam: Kesiapan Produksi dan Distribusi Air Sudah 93 Persen

58
0
BP Batam
Dendi Gustinandar
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menggeber persiapan pengelolaan air bersih di Kota Batam jelang berakhirnya kontrak dengan PT Adhya Tirta Batam per 14 November 2020. Hingga awal November ini, kesiapan bidang produksi dan distribusi air sudah mencapai 93 persen.

“Persiapan itu, salah satunya adalah orientasi dan survei lapangan pada unit-unit operasional sistem pengelolaan air minum (SPAM), baik Instalasi Pengolahan Air (IPA) maupun jaringan perpipaan air minum seluruh Kota Batam. Orientasi ini sudah dilakukan sejak pertengahan Oktober 2020,” kata Dendi Gustinandar, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam kepada barakata.id, Kamis (5/11/20).

Dendi mengatakan, dalam orientasi tersebut, PT ATB melakukan perkenalan dan penjelasan pada hal-hal teknis terkait pengelolaan SPAM di Batam kepada BP Batam yang akan mengelola SPAM di Batam terhitung tanggal 15 November 2020 nanti.

Selain memperkenalkan enam unit IPA berkapasitas total 3.610 liter per detik, orientasi juga dilakukan terhadap tangki atau reservoar distribusi yang membantu dalam pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Kota Batam.

“Selain itu pula, pengenalan beberapa kelengkapan dasar pada jaringan perpipaan, seperti meteran air induk jaringan atau sering disebut juga District Meter Zone (DMZ), valve, air valve, dan lain sebagainya,” kata dia.

Baca Juga :

Dendi mengatakan, setelah selesai masa orientasi dan survei bersama, dilanjutkan dengan kegiatan tandem operasi di seluruh IPA, mulai dari Duriangkang, Muka Kuning, Tanjung Piayu, Sei Harapan, Sei Ladi, Nongsa dan Tanki Booster Ozon.

Seluruh operator dari BP Batam ikut bekerja secara shift bersama dengan operator ATB selama 24 jam, di mana per harinya dibagi dalam tiga shift, dari 2 November 2020 sampai dengan 15 November 2020 pukul 00.00 WIB.

“Sinergi antara BP Batam dan PT ATB melalui kegiatan orientasi, survei, dan tandem operasi ini, diharapkan dapat menjamin keandalan dan kelancaran suplai air bersih di seluruh Kota Batam setelah berakhirnya masa konsesi,” pungkas Dendi.

Baca Juga :

Seperti diketahui, pengelolaan air di Batam sebelumnya dikelola oleh PT ATB. Kontrak PT ATB berakhir per 14 November 2020. Pada tender untuk pengelolaan air berikutnya,  ditetapkan pemenangnya adalah PT MOYA Indonesia.

Saat ini, BP Batam dan MOYA Indonesia terus melakukan persiapan pengelolaan air bersih dengan intensif. Salah satunya menyiapkan pengelolaan berbasis Teknologi Informasi (IT) yang terintegrasi pada seluruh informasi terkait dengan produksi, distribusi, dan pelayanan pelanggan.

*****

Editor : YB Trisna