Barakata.id – Banyak sektor usaha yang tiarap di masa pandemi ini. Tapi ternyata bisnis fesyen tetap bisa jalan.
Hal itu diungkapkan pengamat fesyen Batam, Indina Putri Fadjar dalam Wubi Talk melalui live streaming Instagram, Jumat (29/2/20) malam.
“Bisnis fesyen nggak akan mati. Cuma memang butuh jeda waktu untuk (pelaku usaha) berinovasi dengan kondisi sekarang ini,” ujarnya.
Baca Juga :
5 Tren Makeup 2020, Bikin Kamu Lebih Cantik dan Segar
Untuk bisa bertahan memang tak mudah. Orang harus mau mengubah mindset dan belajar.
Saat ini jualan secara offline tidak menguntungkan karena orang di rumah saja. Maka opsi berjualan online menjadi solusi terbaik untuk tetap bisa memasarkan produk.
Selain itu pelaku bisnis juga dituntut untuk cerdas membidik pasar. Fesyen jenis apa yang kira-kira dibutuhkan masyarakat.
“Kalau dulu jualannya baju pesta. Sekarang ganti jual baju rumahan. Tapi tetap yang fashionable, yang enak dilihat suami dan anak-anak, bahannya juga perlu diperhatikan. Cari yang dingin dan enak,” kata dia.
Pemilik Prana Living ini mengaku pendapatnya itu berdasarkan pengalaman pribadinya. Saat Work From Home (WFH) dia perlu gonta-ganti baju di rumah.
Saat melihat isi lemarinya dia terkejut karena ternyata baju rumahannya sedikit.
“Jadilah buka-buka online shop. Cari baju-baju untuk di rumah. Makanya penjual harus lebih jeli melihat peluang ini. Jangan terpuruk,” ujarnya.
Pelaku usaha dituntut untuk kreatif dan memotivasi diri agar tidak jatuh. Oleh karena itu, Indina yang awalnya interior desainer pun kini merambah bisnis fesyen yang lebih dekat menjangkau masyarakat di masa pandemi.
“Sekarang saya bisnis pashmina. Kan manfaatnya banyak itu, bisa dipakai buat kerudung bagi yang meeting virtual dan berhijab. Bisa juga untuk syal gitu, apalagi kalau lagi dingin, pakai syal jadi hangat,” kata dia.
Seperti halnya Indina, Selebgram Batam, Rara Ciku juga mengaku musim pandemi membuatnya harus putar otak agar bisnis tetap jalan. Sebab butiknya jadi sepi karena orang di rumah saja.
“Saya ubah haluan, sekarang jualannya yang banyak dibutuhin orang yaitu hand sanitizer,” katanya.
Baca Juga :
5 Gaya Rambut yang Diprediksi Populer di 2020
Senada dengan Indina dan Rara Ciku, Iluh Eka Lindawati Pemilik Iluh Craft juga merasa pandemi ini sangat berdampak pada bisnis fesyen yang digelutinya.
Wanita yang memasarkan aneka hasil rajutan seperti tas, sepatu, sandal, kardigan, kalung dan lain-lain ini merasa pemesan hasil kerajinannya sepi.
“Sekarang ini orang tidak mementingkan fesyen tapi sehat. Makanya kita harus jeli melihat peluang bagaimana orang tetap bisa tampil fashionable tapi juga sehat. Sehingga produk kita diminati,” kata dia.
Selama beberapa waktu terakhir ini, Iluh tak lagi merajut untuk sandal, sepatu atau item fesyen lainnya. Namun dia membuat masker rajut. Masker buatannya ini sudah disesuaikan dengan standar masker yang bisa dipakai di masa pendemi ini.
*****
Penulis : Asrul Rahmawati