Barakata.id, Romantika – Kasus kekerasan dalam hubungan percintaan kini mulai marak bermunculan. Sebelumnya, kasus serupa mungkin banyak pula terjadi. Kini, era digital semakin memudahkan lalu lalang informasi. Sudah saatnya, masyarakat menyadari betapa penting keputusan untuk mengakhiri hubungan ketika sudah menemukan “red flag”.
Tanda tersebut merupakan sinyal akhir yang memberitahu kita bahwa hubungan ini sudah tidak sehat, bahkan sangat mungkin mengancam kesehatan mental dan jiwa kita.
Apa itu “red flag”?
Menurut Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis spesialis hubungan, red flag adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak bisa memiliki hubungan yang sehat dan melanjutkan jalan bersama karena akan berbahaya secara emosional.
Dia menyatakan, red flag atau tanda bahaya dalam suatu hubungan bisa terlihat nyata maupun tidak jelas. Namun pada akhirnya, red flag menunjukkan alasan untuk berhenti atau mundur dari suatu hubungan
Red flag, lanjut Walsh, umumnya mengarah pada seseorang dengan riwayat kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan kronis, atau penyalahgunaan zat adiktif.
Kenali 4 tanda-tanda red flag
Pada banyak kasus, kebanyakan sinyal red flag lebih dulu ditangkap oleh teman-teman terdekat atau keluarga. Mereka biasanya lebih dulu menyadari bila ada sesuatu yang tidak beres. Justru sebagai korban, sulit untuk membuka mata dan menyadari bahwa hubungan yang tengah dijalani sudah tak memiliki masa depan pasti.
Oleh karena itu, kita pun harus mencoba terbuka dengan masukan-masukan dari sahabat karib perihal hubungan romantis karena bisa jadi apa yang mereka ungkapkan benar adanya. Sebab umumnya, kita baru akan memahami kecemasan mereka ketika sudah berhasil terlepas dari pasangan “toxic”.
Namun kita sendiri sebenarnya bisa menilai dan melihat ciri-ciri dari red flag dalam hubungan. Jika tanda-tanda ini ada dalam hubungan Anda, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali kelanjutan hubungan tersebut. Lalu, apa saja tandanya?
1. Menunjukkan perilaku kekerasan
Seseorang yang menunjukkan kekerasan ke kita, orang yang kita cintai, orang asing, dan bahkan hewan adalah tanda bahaya yang serius. Ini menunjukkan dia belum mengembangkan cara yang sehat untuk menyalurkan emosinya dengan benar. Dalam beberapa kasus, itu juga bisa menjadi indikasi bahwa dia kurang empati terhadap orang lain.
Bahkan, aparatur kepolisian di Amerika Serikat mulai memperhitungkan riwayat kekerasan terhadap hewan sebagai salah satu tanda orang tersebut mungkin melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan. Oleh karenanya, jangan sepelekan tindakan kasar meskipun kepada hewan.
2. Cemburu yang berlebihan dan suka mengontrol
Seringkali, tanda bahaya dari pasangan terlihat seperti bentuk perhatian pada awal suatu hubungan. Nyatanya, ada masalah kontrol yang mendasari di bawah semua perhatian itu.
Seorang pasangan yang mengendalikan dengan cara apapun kemungkinan besar memiliki masalah pribadi yang mendalam yang harus dia selesaikan. Pikirkan kembali hubungan tersebut jika pasangan mencoba untuk mengontrol siapa yang bisa ajak berbicara, ke mana kita pergi, bagaimana kita menghabiskan uang kita, apa yang kita makan, atau bahkan baju apa yang kita kenakan.
Hal lain dalam hubungan yang menandakan red flag adalah sikap egois, dominan, dan selalu ingin mengontrol. Beberapa contoh kecilnya adalah pasangan mulai mengatur dengan siapa kita berteman, membatasi kontak dengan teman lawan jenis, atau bahkan melarang melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Biasanya, red flag yang satu ini juga berkaitan dengan sifat posesif, alias ingin menguasai atau memiliki pasangan sepenuhnya. Hal ini bisa ditandai dengan rasa cemburu yang tak wajar dan insecure berlebihan. Jadi, berhati-hatilah jika pasangan sudah mulai kelewat mengatur-atur kehidupan pribadi.
3. Pernah selingkuh
Jika pasangan kita memiliki riwayat perselingkuhan, penting untuk berhati-hati. Bahkan jika pasangan kita telah menunjukkan perubahan, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita merasa nyaman menjalani hubungan ini saat mengetahui dia memiliki riwayat perselingkuhan.
Beberapa orang mungkin tidak terganggu dengan hal ini, tetapi jika kita terganggu, maka ketahuilah bahwa faktor ini akan memengaruhi kita untuk mempercayai pasangan sepenuhnya.
4. Tidak punya teman
Jika pasangan kita sulit bisa akrab dan mempertahankan pertemanan, maka itu bisa menunjukkan bahwa kita juga akan berjuang untuk bisa terhubung dengannya. Cobalah untuk memahami mengapa pasangan kita berjuang untuk membangun koneksi dengan orang lain.
Jika kita menemukan penyimpangan, tidak ada kesalahan pribadi, atau kurangnya dorongan, kemungkinan besar kita akan mengalami perlakuan yang sama dalam hubungan percintaan.
Tanda tersebut semakin terlihat jika dia memberi kita semua waktunya. Selain minim teman, dia juga tidak memiliki hobi atau tujuan lain. Hal ini adalah jalan menuju hubungan yang tidak sehat dan tidak memuaskan.
Walau kita berkomitmen dalam hubungan, tetapi ketika masing-masing memiliki ruang untuk diri sendiri, itu dapat memperkaya diri pribadi dan ikatan kita. Jika seseorang mengandalkan kita sepenuhnya untuk kebahagiaan dan hiburannya, itu dapat menyebabkan perasaan sesak, marah, dan ketidakbahagiaan.