Beranda Kepulauan Riau Batam

Benchmark Pengelolaan Kawasan: BP Batam Sambut Kunjungan Dirjen Kelautan dan Perikanan

15
0
Kunjungan Dirjen Kelautan dan Perikanan
DPRD Batam

Batakata, Batam – Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam, Harlas Buana, menyambut kunjungan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Jumat (27/12/2024).

Kunjungan tersebut juga didampingi oleh Direktur Lalu Lintas dan Penanaman Modal BP Batam, Surya Kurniawan Suhairi, di Marketing Center BP Batam. Rombongan yang dipimpin oleh Analis Pasar Hasil Perikanan Ahli Muda, Umar Hasan, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat BP Batam.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Baca juga: Pererat Kerja Sama, Kemenlu Singapura Kunjungan Kerja ke BP Batam

Dalam pertemuan tersebut, Hasan menjelaskan bahwa tujuan kunjungan adalah untuk mempelajari pengelolaan kawasan investasi yang diterapkan BP Batam, guna mendukung rencana proses hilirisasi sektor kelautan dan perikanan.

Hilirisasi ini direncanakan dilakukan secara terpusat dan terintegrasi dalam sistem bisnis perikanan, mencakup tahap praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran.

“Kami berharap bisa belajar dari BP Batam terkait pengelolaan kawasan sekaligus cara mengundang investor untuk berinvestasi, mengingat Batam sudah memiliki 31 kawasan industri dan 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” ujar Hasan.

Ia berharap BP Batam dapat memberikan masukan terkait program Kampung Nelayan Modern (Kalamo) yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendukung pengembangan hilirisasi kelautan dan perikanan.

Program Kalamo bertujuan meningkatkan produktivitas nelayan melalui penyediaan berbagai fasilitas, seperti dermaga, balai pertemuan nelayan, koperasi, cold storage, dan infrastruktur pendukung lainnya yang dirancang secara terintegrasi.

“Rencananya pengembangan ini akan dilakukan dalam skala besar. Bila nanti layak secara teknis dan administrasinya, mudah-mudahan pembangunan kawasan industri ini bisa terlaksana atau bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi KEK perikanan,” harap Hasan.

Menanggapi hal tersebut, Harlas Buana menyampaikan bahwa BP Batam bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Tanjung Banun dalam rangka pemberdayaan masyarakat nelayan di kawasan tersebut.

Harlas juga berharap, dengan adanya rencana pengembangan yang disampaikan oleh Hasan dan tim, proyek percontohan hilirisasi kelautan dan perikanan dapat turut dikembangkan di Tanjung Banun, sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

“Jadi kunjungan ini masih berkaitan dengan kunjungan kami kemarin. Harapannya dari kunjungan itu bisa menjadi salah satu target KKP untuk membangun Kalamo dalam rangka menyukseskan program pemberdayaan masyarakat Tanjung Banun,”

Baca juga: Dikreg Seskoal Kunjungi BP Batam, Gali Informasi Terkait Pembangunan Batam

Bukan tanpa alasan, Harlas menjelaskan bahwa di Tanjung Banun terdapat setidaknya 13 kelompok nelayan yang dibina oleh Dinas Perikanan Kota Batam, yang menjadi dasar kuat untuk mengembangkan proyek hilirisasi di daerah tersebut.

“Lahannya sudah ada. Apakah nanti akan dibangun pasar ikan atau infrastruktur lainnya, bisa dilakukan untuk menjadi pusat kegiatan perikanan. Sedangkan untuk perizinan usaha terkait perikanan berikut budidayanya akan diterbitkan oleh BP Batam melalui Online Single Submission (OSS),” pungkas Harlas. (rud)