

Barakata.id, Karimun – Warga Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Batam menyatakan siap perang. Pernyataan itu ditegaskan KKSS apabila oknum petugas patroli Bea Cukai yang menembak mati Haji Permata tak diproses secara hukum.
Pernyataan tegas ini dilontarkan Ketua BPD KKSS Kota Batam, H. Masrur Amin,SH.,MH di hadapan pihak Bea Cukai dalam audiensi yang digelar di Aula Kantor Wilayah (Kanwil) DJBC Kepri di Tanjungbalai Karimun, Karimun, Kepri, Selasa (19/1/21).
Baca juga:
Pertemuan tersebut selain dihadiri pengurus KKSS Batam dan KKSS Karimun, juga dihadiri Bupati Karimun Aunur Rafiq, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan, Danlanal TBK, Dandim, Ketua DPRD Karimun, Kabinda.
“Sampai kapanpun kami akan lawan ini. Kami siap perang, kami siap ditembak, kami siap dipenjara, kami orang Sulawesi Selatan tidak takut, jika persoalan ini tidak selesai. Kami akan ambil langkah lebih jauh,” tegas Masrur Amin seperti dilansir dari Kabarbatam.com, Selasa (19/1/21).
Di hadapan jajaran petinggi Bea Cukai Kepri serta pihak terkait yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Masrur Amin menyayangkan sikap arogansi dan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh oknum Bea Cukai saat patroli di laut.
“Tindakan ini sadis dan brutal. Semua itu (penembakan) ada SOP-nya. Seharusnya melumpuhkan (tembakan di bagian paha atau kaki) bukan menembak mati.” tegas Masrur.
Dua peluru bersarang di dada Haji Permata
Ngomong doang coba kejadian ini menimpa keluarga anda???? Apa rasanya
Merasa terkejut mendengar kabar penembakan pengusaha tersebut sehingga timbul emosi saat itu sehingga bahasanya kurang baik
Sebagai seorang pemimpin atau ketua satu kelompok organisasi kurang etis mengatakan siap perang, alangkah lebih baik jika dikatakan kami siap melawan lewat jalur hukum,karena negara kita negara hukum.tidak mengatakan bahasa bahasa profokatif