
Batam – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan mengevaluasi sejumlah pembangkit listrik di Kota Batam. Pemerintah juga mengupayakan ada penambahan mesin pembangkit baru sebagai solusi mengatasi seringnya pemadaman listrik di kota tersebut.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap pembangkit-pembangkit listrik yang lama. Kami perkirakan sudah beroperasi lebih dari 20 tahun,” kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Kepri, Marzuki di Tanjungpinang, Kamis (9/5/10).
Marzuki mengatakan, dengan evaluasi itu, pemerintah akan menentukan langkah selanjutnya, apakah akan melakukan perbaikan menyeluruh atau mengupayakan penambahan pembangkit baru.
Marzuki menyayangkan masih seringnya Batam dilanda mati lampu. Padahal, PLN Batam selaku penyedia listrik di kota itu sebelumnya sudah berjanji kepada Pemprov Kepri untuk tidak melakukan pemadaman listrik, terutama di bulan Ramadan.
Sebelumnya, Gubernur Kepri Nurdin Basirun sudah mengingatkan jajaran PLN Batam untuk menyelesaikan dan mencari solusi atas persoalan listrik di Batam.
“Pemadaman listrik itu merugikan semua pihak, bukan hanya masyarakat umum tapi juga kalangan industri. Harus segera dicarikan solusinya, jangan saling lempar kesalahan,” kata dia.
Ketua Komisi III DPRD Kepri, Widiastadi Nugroho mengatakan, seringnya listrik padam sudah ramai dikeluhkan masyarakat Batam. Ia mendesak PLN Batam mau terbuka kepada publik tentang masalah yang dihadapi sehingga listrik sering mati.
“Listrik padam ini hampir setiap hari terjadi, bisa satu sampai tiga jam. Ini kan masalah, harus segera diatasi,” katanya.
Widiastadi berharap PLN juga melakukan sosialiasi kepada masyarakat luas soal rencana pemadaman listrik. Termasuk kepada Komisi III DPRD Kepri yang memang membidangi kelistrikan.
“Kami juga perlu tahu, agar kami bisa menjelaskan kepada masyarakat yang bertanya soal pemadaman listrik ini. Apa penyebabnya, mengapa mati, sampai berapa lama dan lainnya. Informasi itu sebaiknya diberitahukan oleh PLN Batam,” kata dia.
PLN Pastikan Listrik Sudah Normal
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, kemarin, PLN Batam memastikan kondisi listrik di Batam sudah kembali normal. Dua pembangkit listrik yang memasok listrik ke sistem kelistrikan Batam-Bintan telah selasai diperbaiki dan kembali beroperasi.
Sebelumnya, dua pembangkit yakni satu unit Gas Turbin di PLTGU DEB dan satu unit PLTU Tanjung Kasam mengalami kerusakan. Gas Turbin PLTGU DEB mengalami kerusakan pada akhir Maret dan PLTU Tanjung Kasam rusak akhir April 2019.
“Kerusakan dua pembangkit itu menyebabkan terjadinya defisit daya listrik di Pulau Batam dan Pulau Bintan. Tapi mulai 5 Mei 2019, kelistrikan kita sudah aman, dan pasokan listrik ke pelanggan sudah kembali normal,” kata Samsul Bahri, Vice President Public Relation bright PLN Batam.
Samsul mengatakan, perbaikan mesin Gas Turbin pada Sabtu (4/5/19) sudah selesai dan malamnya sudah dapat menghasilkan tambahan daya maksimum 40 MW. Sedangkan PLTU Tanjung Kasam satu hari setelahnya juga sudah dapat memasok listrik ke sistem Batam-Bintan.
Namun, pada Senin (6/5/19) kembali terjadi pemadaman di beberapa wilayah Batam. Hal itu lantaran terjadi penurunan pressure/tekanan gas secara tiba tiba di pipa gas utama yg dikelola oleh PT TGI.
Akibatnya, pembangkit listrik yang menggunakan gas mengalami penurunan kemampuan produksi daya listrik. Tekanan gas kembali normal pada sore hari sehingga pasokan listrik juga berangsur pulih.
“Masalah pressure gas itu sebenarnya di luar domain kami, karena kami juga kaget waktu tekanan gas turun di pipa. Tapi dengan koordinasi yang baik dengan Petrochina dan TGI masalah pressure segera terselesaikan,” kata dia.
*****