Barakata.id, Batam- Batam Logistic Ecosystem (BLE) diresmikan, Kamis (18/3/21). Pilot project nasional itu diresmikan diluncurkan untuk mempercepat layanan dan menekan mahalnya biaya logsitik di Batam.
BLE diresmikan oleh empat menteri. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Kemudian Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Turut mendampingi sejumlah pejabat kementerian dan lembaga lainnya.
Baca Juga:
- Batam Jadi Pilot Project National Logistik Ecosystem
- Hang Nadim Bersiap Jadi Hub Logistik, Apron Kargo Rampung Ini Selanjutnya
BLE merupakan platform yang dibangun oleh Bea Cukai Batam yang terintegrasi sistem milik CIQP dan sistem B-SIMS (Batam Seaport Information Management System) yang dibangun BP Batam. Tujuannya untuk mempermudah pengurusan layanan perizinan dalam satu platform.
Dengan penerapan BLE, pengguna jasa hanya perlu mengurus data tunggal untuk layanan jasa kepelabuhanan. Intensitas tatap muka dengan petugas pun dapat diminimalisir dan waktu pelayanan menjadi lebih efisien.
Dengan diresmikannya platform single entry yang merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) ini maka Auto Gate System di Pelabuhan Batuampar yang dikelola oleh BP Batam terintegrasi dengan TPS (Tempat Penimbunan Sementara) Online milik Bea Cukai Batam resmi beroperasi.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris, mengatakan, salah satu layanan yang dapat diakses pengguna jasa melalui platform BLE adalah kegiatan ship to ship/ floating storage unit (STS/FSU).
Biasanya untuk pengurusan STS/FSU ini memakan waktu tiga hari. Kini dengan BLE dapat diperpendek menjadi satu jam saja di masing-masing instansi.
“Dengan catatan pengguna jasa telah melengkapi dokumen yang disyaratkan. Sebaliknya jika dokumen yang diunggah kurang lengkap, proses layanan akan otomatis terhenti,” kata Nelson.
Selain menciptakan kolaborasi sistem antara pelaku bisnis dan pemerintah, BLE juga mewadahi kolaborasi sistem antara pemerintah dan pelaku bisnis dengan menggandeng perusahan trucking seperti PT Aiti Log dan I-Trucking untuk mendukung sistem penataan logistik di Kota Batam.
Menurut Nelson penerapan otomatis melalui auto gate system ini diharapkan dapat menjawab keluhan pengguna jasa. Sebab, selama ini mereka harus antre panjang di pos pemeriksaan Bea Cukai saat bongkar muat sedang padat di Pelabuhan Batuampar.
Auto gate system ini juga dapat meningkatkan keamanan pelabuhan. Sebab tak semua kendaraan bebas lalu lalang di pelabuhan yang menerapkan ISPS code ini.
Nelson mengatakan, pengintegrasian B-SIMS, auto gate system dan TPS online bertujuan mempercepat alur masuk dan keluar barang di pelabuhan. Digitalisasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jasa.
“Sehingga dapat menstimulus perekonomian, khususnya penurunan tarif logistik,” kata dia.
Pengembangan auto gate system untuk mendukung implementasi BLE ini telah dilakukan sejak November 2020. Kemudian telah diuji coba dengan sistem TPS online milik Bea Cukai Batam sejak Januari hingga Maret 2021.
Sosialisasi kepada pengguna jasa, dari kalangan perusahaan bongkar muat dan perusahaan pengurusan jasa kepabean juga telah dilakukan.
“B-SIMS juga terintegrasi dengan sistem TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batuampar,” imbuhnya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, berkomitmen untuk mendukung BLE dengan perbaikan dan pembangunan infrastruktur di pelabuhan Batuampar.
Baca Juga:
- Bisnis Bongkar Muat di Kuala Tanjung PIE Melonjak hingga 278 Persen
- Proyek Rp60 M Rampung, Dermaga II Pelabuhan Telaga Punggur Batam Siap Pakai
Rudi mengatakan, tahun ini BP Batam sedang mengembangkan Pelabuhan Batuampar, khususnya di dermaga utara.
“Rencananya akan selesai di 2022 mendatang. Begitu juga dengan beberapa bangunan di sekitar pelabuhan akan ditata,” kata Rudi.
Rudi mengaku, BP Batam sudah menyiapkan anggarannya. Hal itu merupakan komitmen BP Batam untuk mewujudkan BLE yang pada akhirnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
***
Editor: Asrul R