

Barakata.id, Batam – Banjir bah yang melanda wilayah Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merendam ratusan rumah warga di lima desa. Selain itu, juga ada rumah yang tertimpa tanah longsor.
Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Tambelan dipicu oleh hujan deras yang turun di wilayah tersebut dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (4-5/12/19). Selain itu, ditambah lagi dengan kondisi air laut pasang tinggi.
Pengurus Ikatan Keluarga Tambelan (IKT) Provinsi Kepri, Robby Patria mengatakan, hingga tadi malam, berdasar laporan dari seluruh kepala desa di Tambelan yang direkap pihak kecamatan, ada 100 rumah lebih yang terdampak banjir dan tanah longsor yang tersebar di lima desa.
Berdasarkan data yang diterima sampai tengah malam tadi, di Desa Melayu ada 32 rumah yang terendam banjir, Kelurahan Teluk Sekuni 21 rumah kena banjir dan longsor. Kemudian di Desa Batu Lepok ada 38 rumah, Desa Hilir 9 rumah, Desa Kukup 4 rumah termasuk kantor desa.
Pemukiman warga dan kantor desa yang terkena terjangan banjir itu adayang rusak berat, dan rusak ringan. Semuanya butuh penanganan cepat untuk perbaikan.
Bukan hanya rumah, banjir juga membuat akses jalan di hampir semua wilayah Tambelan sulit untuk dilewati kendaraan bermotor, karena banyak dan tebalnya tanah maupun pasir lumpur yang dibawa banjir.

Sampai sekarang, pihak kecamatan terus melakukan komunikasi terkait rumah rumah yang terkena dampak. Masyarakat berharap hari ini tidak hujan lagi, karena diprediksi air laut kembali pasang pada pagi hari ini.
“Alhamdulillah, beberapa warga Tambelan di perantauan mulai berinisiatif mengumpulkan dana untuk saudara-saudara di Tambelan. Dana tersebut akan kami salurkan 10 hari dari ke depan,” kata Robby dalam keterangan tertulisnya yang diterima barakata.id, Jumat (6/12/19).
Robby mengatakan, warga setempat saat ini memang membutuhkan bantuan. Ia berharap donatur mengulurkan tangan guna meringankan beban masyarakat di Tambelan yang terkena bencana alam.
“Kami berharap bantuan dalam bentuk tunai, karena itu bisa sangat membantu warga untuk membeli papan atau semen, karpet, atau keperluan lainnya demi perbaikan tempat tinggal mereka.”
“Sampai tadi malam ada 100 rumah di lima desa yang sudah direkap terdampak banjir dan tanah longsor, mungkin jumlahnya bisa lebih,” kata Robby.
Berdasar data dari grup WhatsApp Tambelan Berjaya, lanjut Robby, sudah ada dana belasan juta rupiah yang terkumpul dari beberapa warga Tambelan di perantauan. Ia berharap warga Tambelan lain yang berada di seluruh wilayah Tanah Air mengetahui peristiwa ini, dan tergerak hatinya untuk membantu saudara di kampung halaman.
Ia pun meminta aparat pemerintahan baik dari Pemkab Bintan dan Pemprov Kepri segera meninjau ke lokasi untuk memberi kekuatan moril kepada masyarakat Tambelan.
Banjir merata dengan ketinggian hingga semeter

Sementara itu, Kapolsek Tambelan, Ipda Mis Syamsu Alson dalam laporannya mengatakan, banjir mulai menerjang wilayah Tambelan pada Kamis (5/12/19) pagi sekira pukul 09.45 WIB. Awalnya, ada tiga desa yang terendam yakni Desa Batu Lepuk, Desa Kampung Melayu, dan Desa Kampung Hilir.
Kemudian, banjir meluas hingga merendam dua desa lainnya. Menurut Kapolsek, ketinggian air yang merendam pemukiman warga rata-rata mencapai satu meter.
“Banjir Bah di Desa Kampung Hilir disebabkan oleh meluapnya air di Sungai Simbat Desa Kampung Hilir karena hujan yang deras selama dua hari dan pasangnya air laut,” ujarnya.
Polisi dibantu warga sempat melakukan evakuasi para pelajar di SD Negeri 001 dan 003 di Desa Batu Lepuk karena akses jalan tertutup air. Polisi juga membantu warga mengamankan barang-barang berharga.
Baca Juga : 1.990 Warga Bintan-Tanjungpinang Ikut Mudik Gratis Antar-Pulau
Kapolsek mengatakan, untuk kerugian materi saat ini belum bisa dipastikan. Pihaknya bersama-sama dengan masyarakat dan pihak kecamatan serta desa masing-masing masih fokus melakukan pembersihan sampah-sampah dan lumpur yang dibawa banjir.
“Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa, semoga saja tidak ada,” katanya.
Hal senada disampaikan Camat Tambelan, Muh Sofyan. Sampai tadi malam pihak kecamatan terus mendata jumlah rumah warga dan bangunan lain terkena banjir serta tanah longsor.
“Sampai sekarang pendataan masih berlangsung. Petugas kita masih berkeliling di lapangan,” kata dia.
*****