

Barakata.id, Karimun – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Karimun) mendukung penuh pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) SOMA. PLTU itu diharapkan dapat mengatasi masalah listrik di kawasan industri di Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).
“Kami atas nama Pemkab Karimun mengucapkan terima kasih atas pembangunan PLTU SOMA yang berada di kawasan industri ini. Saat ini pembangunan infrastruktur sudah mencapai 60 persen dan diperkirakan pada bulan September tahun ini selesai dikerjakan,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Karimun, Abdullah saat kunjungan kerja ke lokasi pembangunan PLTU SOMA, Senin (21/3/22).
Turut mendampingi Abdullah sejumlah pejabat di antaranya Plt Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan bebas Karimun (BP Karimun) Faisal Rizal, Agustriadi perwakilan PLTU PT Soma Daya Utama dan HRD PT Acset Indonesia Idris Al Ayubi.
Abdullah berharap, ke depan permasalahan listrik tidak lagi menjadi kendala di wilayah industri di Karimun. Nantinya, PLTU SOMA akan menyuplai daya listrik ke perusahan-perusahaan yang ada di kawasan FTZ. Termasuk, untuk kebutuhan rumah tangga maupun perumahan nantinya.
“Pada intinya, Pemkab Karimun sangat mendukung keberadaan PLTU SOMA. Agar, segera beroperasi dan memberikan daya listrik kepada industri maupun masyarakat,” kata dia.
BACA JUGA : Gubernur Dukung Pengembangan Energi Listrik Alternatif di Kepri
Agustriadi, perwakilan PLTU PT Soma Daya Utama (SOMA) mengatakan, pembangkit tersebut akan menghasilkan daya listrik mencapai 2×31 Megawatt. Daya itu akan disalurkan kepada pelanggan sebanyak 2×25 Megawatt dengan luas lahan yang dipergunakan 17 hektar.
“Nanti kita juga memberikan suplay listrik kepada masyarakat juga, selain industri. Untuk mesin pembangkit sudah ada dilokasi dan saat ini progresnya pemasangan mesin mencapai 88 persen,” ujarnya.
Di tempat yang sama, HRD PT Acset Indonesia Idris Al Ayubi sebagai man kontraktor pembangunan PLTU SOMA menjelaskan, progres pembangunan secara keseluruhan sudah mencapai 80 persen. Dimana, progres pekerjaan dibagi tiga bagian yaitu, progres engineering sudah 96 persen, kemudian progres propermen pengadaan alat-alat mesin 88 persen dan kontruksinya sudah 60 persen.
“Insyallah, September mendatang sudah selesai pekerjaan pembangunan fisik. Sekarang, jeti atau tempat bongkar muat batu batu sudah selesai dan tinggal izin dari KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun layak pakai,” ungkapnya.
Perihal tenaga kerja lokal, menurut dia tidak menjadi masalah. Sebab, hingga sekarang pihaknya sudah menerima tenaga kerja lokal mencapai 40 persen dan 30 persen dari luar pulau Karimun. Sedangkan, untuk tenaga ahli dalam pemasangan mesin maupun elektrikal dari luar daerah.
“Sesuai permintaan dari pak Bupati Karimun, kita sudah masuk 70 persen secara di Kepri untuk tenaga kerja lokal,” kata dia. (*)