

Barakata.id, Kepulauan Riau – Gubernur Kepri Ansar Ahmad meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Pemko Tanjungpinang untuk memperketat pengawasan di pintu masuk. Perintah itu menyusul naiknya kasus Covid-19 di Kepri, terutama di Batam dan Tanjungpinang.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kepri per Kamis (3/2/22), terdapat penambahan 14 kasus di Batam dan 2 kasus di Tanjungpinang.
“Pengawasan atau screening di setiap pintu masuk, baik yang ada di Batam maupun di Tanjungpinang agar diperketat. Kita harus awasi, disiplin masyarakat harus diperhatikan agar kasus covid di Kepri bisa benar-benar kita tekan,” ujarnya, Kamis (3/2/22) dikutip dari kepriprov.go.id.
Baca Juga:
- Usai Nataru, Kasus Covid-19 di Kepri Melonjak, Begini Pernyataan Ansar
- Pandemi Covid-19 Bikin Realisasi Pendapatan Daerah Kepri Menurun
Selain itu, untuk mengantisipasi melonjaknya kasus aktif ini, Ansar meminta agar tracing diperkuat dan masyarakat diberikan treatment yang baik.
“Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif,” kata dia.
Ansar juga memberi arahan agar pasien yang terkonfirmasi positif diwajibkan karantina di tempat karantina terpadu. Sebab, karantina mandiri sulit dikontrol.
“Tempat-tempat karantina terpadu agar dikontrol kembali. Seperti Lohas, LPMP, serta Asrama Haji Batam. Cek kembali fasilitasnya. Supaya isolasi terkontrol dan treatment yang baik dapat diberikan” ujarnya.
Baca Juga:
- Keluarga Terkonfirmasi Covid-19 dapat Bansos, Ini Kriterianya
- Ansar Perintahkan Bansos Covid-19 Cepat Disalurkan
Selain itu, program bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang terkonfirmasi positif juga akan tetap dilanjutkan. Sehingga kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama isolasi dapat terpenuhi.
“Gunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) karena memang peruntukannya untuk itu” kata dia. (asrul)