

Barakata.id, Jakarta – Pihak berwenang kini sedang menelusuri rekam jejak Alfian Andrian (24), penusuk Syekh Ali Jaber saat mengisi acara dakwah di Lampung, Minggu (13/9/20). Petugas menyelidiki apakah Alfian Andrian memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris.
“Kami dari BNPT bersama aparat penegak hukum terkait, terus mendalami pertama apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok jaringan teror yang ada,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/9/20).
Boy mengatakan, pihaknya juga melakukan penelusuran jejak digital Alfian Andrian atau Alfin. Terutama untuk mengecek kebenaran klaim bahwa Alfian telah mengalami gangguan jiwa dalam lima tahun terakhir.
Hingga kini, lanjut Boy, klaim Alfian mengalami gangguan jiwa baru datang dari pihak keluarga. Alfian dikabarkan pernah menjalani perawatan gangguan jiwa di tahun 2016.
Baca Juga :
* Syekh Ali Jaber Ditusuk OTK Saat Isi Pengajian di Lampung
* Kronologi Penikaman Syekh Ali Jaber di Bandarlampung
Ia memastikan bahwa BNPT tidak langsung percaya dengan klaim pihak keluarga pelaku. BNPT pun sampai sekarang masih menunggu hasil pemeriksaan oleh psikolog dan psikiater terhadap kondisi Alfian.
“Kita telah bersama-sama dengan aparat penegak hukum melakukan pendalaman lebih lanjut, terutama berkaitan dengan masalah apakah yang bersangkutan benar-benar gila atau pura-pura gila,” kata dia.
Alfian Baru Pulang dari Mesuji
Sementara itu, tersangka penusuk pendakwah Syekh Ali Jaber Alfian diketahui para tetangganya baru sepekan terakhir pulang merantau dari daerah Mesuji, Lampung. Tersangka adalah warga Jalan Tamin Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Lampung.
Ketua RT07 Lk01 Kelurahan Sukajawa, Jumawan, mengonfirmasi Alfian Andrian adalah salah satu warga di kawasan tersebut. Ia menerangkan setidaknya selama tiga tahun ke belakang ini Alfian bersama saudaranya merantau, salah satu yang diketahui di daerah Mesuji.
Jumawan mengaku dirinya baru tahu Alfian sudah sepekan ini pulang dari Mesuji setelah peristiwa penusukan terhadap Ali Jaber.
“Ya benar, Alfian ini warga kami dan selama ini memang jarang sekali terlihat. Informasi yang saya dapat dari keluarganya, dia baru seminggu ini pulang merantau dari Mesuji,” ujarnya, Senin (14/9/20).

Jumawan mengatakan, rumah yang ditempati Alfian di kelurahan Sukajawa adalah milik kakeknya. Sementara itu, orangtua Alfian sendiri sudah lama berpisah.
Saat ini, kata Jumawan, berdasarkan informasi yang diterimanya ibu dari Alfian sudah menikah lagi di Jambi, namun saat ini menjadi TKI di Taiwan.
“Jadi yang tinggal dirumahnya itu, ada sekitar enam orang yakni kakek dan neneknya Alfian, lalu bapaknya dan adiknya yang nomor dua. Sementara adiknya yang kecil, ikut sama ibunya. Kalau Alfian ini sendiri, anak pertama,” ujarnya.
Jumawan mengaku tak terlalu mengetahui soal aktivitas sehari-hari Alfian. Selain selama tiga tahun terakhir merantau, Alfian tergolong jarang bergaul di lingkungan tempat tinggalnya di Kelurahan Sukajawa.
“Ya kalau sepengetahuan saya, Alfian ini jarang terlihat dan pulang ke rumahnya. Jadi saya tidak begitu paham aktivitasnya dia ini seperti apa,”ungkapnya.
Sedangkan keluarga Alfian, lanjut Jumawan, mereka baik dan sering berbaur dengan masyarakat lainnya.
“Keluarganya baik-baik saja, bahkan bapaknya Alfian juga sering ngobrol sama saya. Tapi memang, bapaknya ini tidak pernah cerita atau mengeluh mengenai kondisi anak-anaknya termasuk Alfian,” kata dia.
“Kalau soal dia mengalami gangguan jiwa, saya enggak paham. Silakan tanyakan saja sama pihak keluarganya,” ucap Jumawan.
Baca Juga :
* Menko Polhukam Wiranto Ditikam OTK di Banten
* Dandim Kendari Dicopot dan Ditahan karena Istrinya Nyinyir Soal Penikaman Wiranto
Sementara, seorang tetangga Alfian yang namanya tak mau ditulis mengatakan tersangka penusukan Ali Jaber itu tak menunjukkan gelagat orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
“Belum lama ini saya bertemu dan pas-pasan di jalan sama dia.”
“Saat ketemu, saya tawarkan rokok sama dia dan beberapa kali saya bertemu di jalan bahkan sempat ngobrol, tidak ada tanda-tanda kalau Alfian itu gangguan jiwa,” katanya.
Rumah Alfin itu berada di dalam gang yang berjarak sekitar 100 meter dari Jalan Tamim. Rumah tersebut terlihat sepi, dan terpasang garis polisi.
Beberapa anggota polisi berseragam dan pakaian bebas dari Polresta Bandarlampung dan Polsekta Tanjungkarang Barat berada di sekitar lokasi rumah Alfian. Lalu, ada juga yang berada di luar gang rumah tersangka, serta di kediaman RT setempat.
Beberapa anggota polisi tersebut, masih terus mendalami kasus tersebut dengan menggali informasi lebih mendalam lagi baik dari Ketua RT setempat maupun warga lainnya di lingkungan sekitar tempat tinggal tersangka Alfian.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersangka terhadap Syekh Ali Jaber.
*****
Editor : YB Trisna
Sumber : CNNIndonesia.com