Beranda Parenting

5 Strategi Agar Perempuan Cerdas Finansial

293
0
Perempuan cerdas
Foto ilustrasi. Perempuan cerdas bisa bikin lelaki panjang umur.
DPRD Batam

Barakata.id, Batam – Sebagai Menteri Keuangan keluarga, perempuan dituntut cerdas dalam mengelola keuangan atau perempuan cerdas finansial, agar kehidupan rumah tangga berjalan baik dan lancar. Karena itu, perempuan sebaiknya bisa mengatur kegiatan belanja bulanan keluarga.

Belanja bulanan itu, mencakup kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Tapi apa yang sudah direncanakan bisa saja berantakan, apalagi kalau di tengah bulan suka ada keperluan mendesak yang mengharuskan keluar uang.

Ikuti saluran Barakata.id di WhatsApp klik disini

Membuat perencanaan jangka panjang keuangan dalam satu keluarga sangat penting. Sebagai satu kesatuan, istri dan suami harus bekerja sama membuat perencanaan tersebut.

Setiap pasangan haru bisa membuat daftar kebutuhan bersama berdasar skala prioritas dan sesuai kemampuan finansial. Jangan lupa, buat juga perencanaan khusus jika sudah memiliki anak.

Berikut 5 Strategi Perempuan Cerdas Finansial dalam menyusun rencana keuangan yang bisa membantu para perempuan menjadi cerdas finansial dalam lingkungan keluarga:

1. Buat Daftar Utama

Menjadi perempuan cerdas finansial, Kenali kondisi keuangan keluarga dengan membuat daftar pemasukan dan pengeluaran. Bisa disusun per bulan maupun jangka panjang. Kebutuhan wajib harus dianggarkan terlebih dahulu, seperti belanja makanan, listrik, air, transportasi, uang sekolah anak, dan kewajiban cicilan lain jika ada.

2. Buat Daftar Kebutuhan dan Keinginan di Masa Depan

Setelah ada skala prioritas, Anda bisa menyusun daftar apa yang diinginkan dan dibutuhkan di masa depan. Misalnya, kebutuhan pendidikan anak setahun sampai tiga tahun ke depan, membeli kendaraan atau berlibur ke suatu tempat yang jauh. Buatlah daftar anggaran itu berdasar skala prioritas dan tenggat waktu yang diinginkan.

3. Susun Anggaran Sesuai Porsi

Sebagai perbandingan, Anda bisa menyusun penganggaran keuangan dengan menggunakan persentase; kebutuhan rumah tangga 40 persen, tanggungan cicilan 20 persen, dana pendidikan, tabungan dan dana tak terduga masing-masing sebesar 10 persen, anggaran hiburan, investasi, premi asuransi, dan dana sedekah masing-masing sebesar 5 persen

4. Belanja Saat Bahagia

Ilustrasi

Ada satu penelitian yang menunjukkan, jika Anda berbelanja saat sedih, depresi, atau lapar, Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang. Jika sedang sebal atau sedih, sebaiknya tenangkan dulu diri. Dengan pikiran yang bersih, maka kegiatan berbelanja akan menjadi lebih efektif.

Sebelum pergi belanja, Anda harus sudah membuat daftar barang yang akan dibeli. Fokuslah pada daftar tersebut. Jika Anda tertarik ingin membeli barang di luar daftar, pikirkan kembali matang-matang, apakah itu akan menggangu rencana keuangan yang sudah disusun?

Tergiur dengan barang-barang murah? Ingat, berhemat bukan berarti pelit. Sepatu, pakaian, tas, mebel dan gadget adalah barang-barang yang perlu dipertimbangkan kualitasnya. Meskipun harus membayar lebih mahal, namun jangka pakainya lebih lama dan tidak harus membeli berulang kali.

5. Menabung di Awal Bulan

Sebaiknya Anda menyisihkan antara 10 persen hingga 30 persen penghasilan di awal bulan. Langkah ini akan sangat membantu agar tidak ada aksi pemborosan uang dengan percuma. Selain baik untuk jangka panjang, dana ini juga akan sangat berarti sebagai dana darurat.

Ketika sedang di luar atau jalan-jalan, kapan pun Anda merasakan dorongan untuk berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkan, tahanlah keinginan itu. Lebih baik segera pulang ke rumah, kemudian tulis barang yang ingin Anda beli itu dalam daftar keinginan.

*****

Dari berbagai sumber