

Barakata.id, Batam – Sebanyak 180 peserta, Kepulauan Riau (Kepri) mengikuti pelatihan praseleksi rekrutmen kerja magang ke negara Jepang di Aula Engku Hamidah kantor Pemerintah Kota Batam, Senin (26/8/19) pagi. Pelatihan dibuka oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Pada kesempatan itu, Rudi mengatakan, Batam merupakan satu-satunya kota yang menyelenggarakan pelatihan praseleksi ini. Ia berharap banyak yang lulus mengikuti pelatihan praseleksi untuk diberangkatkan ke Jepang.
“Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja dengan Pemko Batam melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam. Harapan saya mudah-mudahan banyak yang tidak terdiskualifikasi sehingga banyak yang berangkat ke Jepang,” katanya.
Baca Juga : Buruh Batam Demo Tolak Revisi UU 13/2003
Selama mengikuti pelatihan praseleksi, peserta akan mengikuti tes matematika pada Senin (2/9/19) disusul tes kesamaptaan keesokan harinya.
Rudi menegaskan, keberhasilan peserta untuk lolos ditentukan oleh masing-masing individu.
“Masih ada waktu untuk kalian belajar. Beli buku, coret-coret saja sendiri jadi ketika mengikuti tes dalam kondisi prima. Tes kesamaptaan juga bisa dengan melatih diri sendiri, lari yang sifatnya fisik,” ujar Rudi memotivasi.
Kenapa tes fisik ini perlu, menurut Rudi, karena di Jepang pekerjaan cukup berat. Mereka yang lolos akan bekerja selama tiga tahun di perusahaan manufacturing yang ada di sana.
Selain gaji, peserta yang nantinya lulus untuk bekerja di Jepang akan diberi jaminan sosial seperti jaminan hari tua. Sehingga ketika selesai magang di Jepang bisa memiliki modal untuk usaha sekembalinya ke tanah air.
Rudi mengaku bangga karena Pemko Batam merupakan satu-satunya kota yang menyelenggarakan praseleksi ini. Tahun sebelumnya pra seleksi diselenggarakan oleh pemerintah provinsi.
“Tugas saya untuk menyiapkan anak-anak sebagai kaderisasi ke depan. Mulai tahun 2016, Pemko Batam sudah membiayai anak yang lulus melalui jalur undangan untuk kuliah di dalam negeri. Kalian kalau sudah di Jepang harus menginformasikan apa yang dibutuhkan oleh Jepang jadi kita bisa siapkan,” katanya.
Bagi peserta yang nantinya tidak lolos pelatihan praseleksi ini, Rudi meminta untuk tidak perlu berkecil hati karena masih bisa mencoba pekerjaan lainnya.
Baca Juga : SKK Migas Bangun Migas Centre di Kampus Putera Batam
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan praseleksi ini pada umumnya laki-laki. Dengan batas usia 25 tahun sesuai standar yang telah ditentukan.
Pesyaratan pendidikan bagi lulusan SMK jurusan tehnik dan bagi lulusan SMA harus mengantongi sertifikat di bidang teknik. Misalnya, sertifikat pengelasan.
“Selain tes tertulis dan kesamaptaan peserta juga akan mengikuti tes kesehatan. Selanjutnya peserta akan mengikuti tes bahasa Jepang,” kata dia.
*****